Bagaimanacara halus untuk menolak teman yang ingin meminjam uang ke kita? Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah, menolak meminjamkan uang secara halus. Jika Anda terbiasa mengalokasikan dana langsung setelah Anda gajian, misalnya untuk tabungan dan investasi, maka Anda bisa menjelaskan pada sahabat Anda bahwa dana yang ada di rekening CaraMenolak Secara Halus Keluarga Yang Sering Meminjam Uang. Bukan hanya masalah kurangnya finansial dalam keluarga yang bisa merusak hubungan, tapi adanya anggota keluarga yang terus menerus meminjam uang menjadi pemicu gesekan hubungan kekeluargaan. Pegawai bank menata uang dolar di kantor cabang bank Mandiri Syariah di Jakarta, Senin (20/4 Reaksipertama Anda, terlepas dari apakah menurut Anda karyawan layak mendapat kenaikan gaji, harus penasaran. Ucapkan sesuatu seperti "Ceritakan lebih banyak," yang menunjukkan bahwa Anda tidak menolak permintaan tersebut dan memberi Anda lebih banyak informasi tentang dari mana orang tersebut berasal. Tetap netral dan jelaskan bahwa Anda Ketikaada saudara yang ingin meminjam uang pada Anda, artinya mereka berpikir Anda mampu memberikan bantuan. Ada harapan melalui diri Anda. Jika nominal uang yang mereka pinjam tak terlalu besar menurut kriteria Anda, ada baiknya Anda memberikannya sebagai hadiah. Hadiah yang berasal dari hati, sehingga tidak ada harapan untuk mendapatkan . / / Tips Menolak Temen yang Ingin Meminjam Motor August 21, 2010 Mercon, Tips n Trick Postingan kali ini hanya sharing dan berdasarkan pengalaman pribadi selama setahun Mangkal di Jogja,,, yah, setidaknya bisa berguna buat bro semua yang merasa kendaraannya nggak suka dipinjem oleh orang yang kurang bertanggung jawab. Bukan mau ngajarin pelit lho,,, tapi simak dulu alesanya… Barangkali kita kesel motor kita dipinjem,,, iya kalo orang tersebut nggak punya motor kita masih maklum,,, lha ini kalo punya motor!, hmm… Kadang ada orang yang pinjem tapi nggak tau diri,,, misalnya nggak mau ngisi bensin, ato balik-balik ada lecet baru ditambah gaya berkendara yang merusak mesin. Wah, kadang bisa makan ati banget tuh ,,, nolak nggak enak ngasi pinjem juga bikin jengkel,,, disini ada 5 tips dari saya menolak secara wajar orang yang mau pinjem motor. 1. “Wah, gue mau jalan juga nih, sorry ya,,, , “ Kalo ini cara klasik,,, tapi kalo terus-terusan… pakai cara kedua. 2. “gak ada bensinya motor gue…” Sambil mata berbinar minta diisi bensin full, kalo dia bilang,,, “Wah, gue juga lagi bokek nih” biasanya dia cari motor lain yang ada bensinnya. 3. “Waduh,,, udah mau dipinjem ama bro maskur duluan misalnya, telat deh,,, dia juga mau ngisi pertamaxxx lho di motor gue…” si peminjam bakal berpikir lagi untuk kembali yang kedua kalinya. 4. Begitu Dia bersiap mau jalan dan pasti mau pinjem ke kita,,, jalan aja duluan ke warung ato ke mana gitu, gak perlu jauh jauh yang penting dia nggak tau kita disitu. Dia bakal ngira kita juga jalan. 5. Lebih spesifik,,, misalnya “Gue mau kencan nih” , atao “motornya mau dijual, jadi sebisa mungkin gak gue pake biar kilometernya dikit, harga jual makin tinggi deh…^_^”, bisa juga “lagi nunggu SMS nih, tar begitu dapet alamat gue mau jalan langsung”, pamungkasnya… “gak ada STNK nya lho…!!” dan lain-lain. Bonus Kalo ini cara andalan saya sendiri, bisa kok diikutin juga,,, silakan… ➡ hehehe… 1. Begitu ada tanda-tanda mau pinjem motor, saya gerak cepat duluan. Pura-pura manasin mesin sambil dandan dikit, barangkali temen bakal ngira kita mau jalan dan gak jadi pinjem, kalopun dia nanya… jawab aja “mau gue pake” 2. Begitu dia pinjem, jawab “Wah motor gue udah masuk masa servis nih, gue aja rela nggak jalan kalo gak penting, kasian motor gue udah ngerreepet mesinya minta ganti oli…” , Sekian dulu bro,,, kalo ada tambahan monggo ditambahin,,, silahkan dikomentari,,, semoga bermanfaat MnM – Bali Island – Halo brother biker 😀 .. Saat ini sepeda motor adalah alat transportasi paling efisien dan “murah” dibandingkan alat transportasi yang lain. Seorang yang dirumahnya punya mobil sekalipun, kalau untuk transportasi jarak dekat juga menggunakan sepeda motor. Dalam satu rumah terkadang terdapat lebih dari satu motor. Namun… dalam kondisi kepepet, misalkan motor kita lagi diservis dan tak ada motor dirumah. Padahal saat itu kita memerlukan sepeda motor untuk melakukan aktifitas yang penting. Alternatif lain adalah meminjam sepeda motor kepada orang terdekat saudara, tetangga ataupun teman. Berdasarkan pengalaman pribadi, ada etika meminjam motor lho. sebelum dan sesudah meminjam sepeda motor.. Baca Etika ketika kita menumpampang mobil orang Ini dia etika meminjam motor sebelum dan sesudahnya dan situasi Etika meminjam motor yang pertama adalah waktu dan situasi. Saat kita akan meminjam sepeda motor kepada orang lain, kita harus memperhatikan masalah waktu dan situasinya. Contoh saat kita mau meminjam sepeda motor dipagi hari, ya..baiknya kita menunggu siempunya sepeda motor bangun. Tidak baik kita membangunkan secara paksa dengan cara “mendodok”pintu rumah siempunya motor dengan keras. Kecuali..keperluannya sangat urgent, misal untuk mengantar orang sakit keras kerumah sakit dll. bahasa yang baik dan sopan Etika meminjam motor yang kedua adalah penggunaan bahasa yang baik dan sopan. Yups.. namanya kita mau meminjam sesuatu tentu kita berharap keikhlasan dari siempunya. Salah satu cara yang baik ya dengan berbicara yang baik dan sopan agar “misi” kita bisa berhasil. tujuan dan berapa lama meminjam. Etika meminjam motor yang ketiga adalah memberitahu tujuan dan lama meminjamnya. Semua orang pemilik sepeda motor tentu ingin sepeda motornya selalu “selamat”. untuk itu kita harus memberitahu tujuan kita serta berapa lama kita meminjamnya. Jangan sampai saat siempunya motor mau memakai sepeda motornya, kita yang meminjam motornya malah belum datang. sepada motor Etikat meminjam motor yang keempat adalah membersihkan sepeda motor yang baru kita pinjam. Yang namanya kita sudah dipinjami sepeda motor, secara tidak langsung kita sudah ditolong oleh siempunya motor. Sabagai “imbal baliknya” setelah selesai meminjam motor, kita lebih baik membersihkannya dulu sebelum mengembalikannya. Minimal dilap-lap sedikit lah.. tapi kalau kondisi motor sangat kotor ya mau nggak mau kita harus mencucinya dulu. meminjam motor Isi bensin sesudahnya Etika meminjam motor yang kelima adalah mengisi bensin. ini yang sering terjadi kepada peminjam sepeda motor yang tidak tahu diuntung. Saat minjemnya kondisi tangki bensin full tank, Eh.. pulangnya bensin sudah mau habis tapi nggak diisi. kita sudah dipinjami sepeda motor, secara tidak langsung kita sudah ditolong oleh siempunya motor dan kita tidak membayar. Sabagai “imbal baliknya” setelah selesai meminjam motor, kita tahu dirilah dengan cara mengisi bensin dulu sebelum mengembalikannya, walau cuman satu liter. terima kasih Utang bisa menjadi salah satu akar rusaknya persahabatan. Beberapa orang memilih untuk menghindari utang dalam hubungan pertemanan. Oleh karena itu, banyak orang yang mencari cara yang baik saat menolak teman pinjam uang. Bukan tanpa alasan, lho! Terkadang, apabila temanmu berutang padamu, kamu bisa merasa tidak enak dalam menagihnya. Alih-alih kembali, mau tidak mau, uangmu pun kamu ikhlaskan begitu saja. Inilah yang dapat meretakkan hubunganmu dengan sahabat. Tentu saja, masih banyak alasan lain di balik rasa enggan meminjamkan uang. Bagaimana denganmu sendiri? Apa yang membuatmu ragu meminjamkan uang pada kawan? Tenang saja, perasaan ini bisa hilang dengan cara menolak permintaannya. Namun, banyak orang yang kerap merasa tak enak hati melakukannya. Nah, kamu tak perlu khawatir lagi. Melansir Money under 30 dan Money Crashers, inilah kiat-kiat menolak permintaan pinjam uang dari kawan. Cara Menolak Teman Pinjam Uang 1. Tanyakan dulu untuk apa © Setelah kamu dihubungi untuk dipinjami uang, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah bertanya, untuk apa uang itu akan digunakan oleh temanmu. Ini merupakan cara menghargainya dan upaya darimu untuk memahami motif di balik niatnya berutang. Bagaimana jika ternyata kebutuhannya sangat penting dan mendesak? 2. Minta waktu untuk berpikir © Setelah mengetahui mengapa ia ingin meminjam uang, langkah selanjutnya adalah meminta waktu darinya. Misalnya, katakan bahwa kamu akan memberi jawaban dalam 24 jam. Dengan melakukan salah satu cara menolak teman pinjam uang ini, kamu bisa berpikir lebih objektif dan jernih. Selain itu, kamu juga bisa memiliki alasan yang lebih kuat dan logis saat menolak permintaan utang. 3. Jelaskan mengapa kamu tidak bisa meminjamkan uang © Nah, kamu juga wajib memberi penjelasan dan alasan logis mengapa kamu tidak bisa meminjamkan uang padanya. Alasan yang logis bisa membuat temanmu memahami bahwa kamu memang benar-benar belum bisa membantunya. Dengan begitu, kesalahpahaman antara kamu dan temanmu bisa dihindari. 4. Beri alternatif solusi © Jika memang kamu ingin menolak permintaan utang teman, beri ia alternatif solusi selain meminjam uang darimu. Misalnya, temanmu ternyata memiliki bakat untuk menggambar ilustrasi. Ajaklah ia membuka jasa ilustrasi untuk mendapatkan uang. Kamu juga bisa membantu temanmu menjual barang-barang bekasnya sebagai alternatif jalan keluar. 5. Jangan beri ia janji jika tidak bisa menepati © Kadang, karena merasa tidak enak, kita memberi janji terkait uang pada teman. Misalnya, “mungkin nanti setelah gajian”, atau “nanti setelah utangku sendiri lunas, uang untukmu mungkin ada”. Janji-janji ini bisa jadi membuat temanmu merasa bahwa kamu sebenarnya peduli dengannya. Kamu menolak pinjamannya karena memang belum memiliki rezeki lebih. Sayangnya, janji ini justru bisa jadi bumerang jika kamu memang belum yakin bisa menepatinya. Bagaimana jika ia meminta pinjaman lagi, tapi kamu belum bisa memberikannya? Apa yang akan kamu katakan kepadanya? Jadi, hindari hal ini, ya! 6. Tegaskan dengan cara yang baik © Setelah ditolak, beberapa orang akan mengeluarkan sejumlah kalimat persuasif agar kamu luluh dan akhirnya mau memberi utang. Oleh karena itu, tekankan ketidakmampuanmu dengan cara yang baik saat menolak teman pinjam uang. Dengan begini, orang tesebut akan merasa tidak enak apabila terus-menerus merayumu untuk memberinya utang. 7. Hindari rasa bersalah © Kadang, kamu merasa tidak menjadi teman yang baik saat tidak bisa menolongnya dengan memberi pinjaman uang. Ingat, selalu ada pilihan solusi untuk masalah, termasuk masalah dari temanmu. Memaksakan diri untuk menolong meski tidak mampu justru bisa memicu masalah baru, alih-alih menyelesaikan masalah yang ada. 8. Jelaskan prioritasmu © Menurut MoneyMax, salah satu cara ampuh menolak teman yang ingin pinjam uang adalah dengan menjelaskan prioritasmu. Hal tersebut akan membuat alasanmu lebih kuat ketika menolak teman yang ingin meminjam uang. Selain itu, kamu pun tidak akan bisa membantu orang lain secara finansial jika dirimu tidak tahu cara mengatur keuangan sendiri dengan baik. 9. Balikkan situasi © Salah satu cara lain yang bisa kamu lakukan untuk menolak teman yang meminjam uang adalah dengan membalikkan situasi. Misalkan, jika ada teman yang ingin meminjam uang padamu, beri tahu bahwa kamu pun berniat untuk melakukan hal serupa. Namun, Imoney juga mengingatkan jika cara ini baru bisa kamu lakukan jika temanmu sudah melewati batas wajar saat meminjam uang. 10. Beritahu bahwa uangmu sudah diinvestasikan © Cara lain untuk menolak teman atau keluarga yang pinjam uang adalah dengan memberi tahu mereka bahwa uangmu sudah diinvestasikan. Tentunya, kamu bisa saja merugi ketika langsung mencairkan uang yang baru diinvestasikan. Tidak hanya itu, beberapa investasi seperti deposito juga melarangmu untuk mengambil uang dalam jangka waktu tertentu. Sehingga, kamu pun bisa memberi tahu bahwa memberi pinjaman uang ke teman atau keluarga adalah hal yang tidak memungkinkan. Itulah tujuh cara menolak teman pinjam uang dengan baik. Dengan menerapkan tips ini, kamu bisa menjaga hubungan pertemanan tanpa merasa dirugikan karena masalah utang. Berkata tidak bukan berarti jahat atau tidak peduli, melainkan tanda bahwa kamu tahu batasan diri. Ini merupakan hal yang baik. Tahukah kamu, bingung dengan cara menolak memberi utang hanyalah sebagian kecil dari berbagai masalah keuangan yang bisa saja kamu hadapi. Untuk menjaga diri dari kemungkinan masalah, kamu bisa membekali diri lewat berbagai informasi finansial. Nah, Glints siap mengirimkannya langsung ke emailmu melalui newsletter blog Glints. Dengan selalu memperkaya diri dengan pengetahuan baru, masalah keuangan bisa kamu cegah atau atasi dengan mudah. Sebagai bonus, kamu juga akan mendapat kabar terbaru seputar karier dan pekerjaan, lho! Tunggu apa lagi, langganan gratis sekarang, ya! How to Refuse Lending Money to Family & Friends Money Manners How to Say No Nicely When Friends and Family Ask for Money Break It to Them Gently How to Say No When Someone Asks to Borrow Money How To Say “No” To Lending Money To Family And Friends Unduh PDF Unduh PDF Walau diajak berkencan sepertinya merupakan sanjungan, adakalanya kamu ingin menolaknya. Sampaikan penolakanmu dengan sopan untuk menjaga perasaan orang tersebut. Dengan beberapa langkah sederhana, kamu bisa menolak tawarannya dengan sopan. 1Ucapkan terima kasih pada orang yang mengajakmu. Ingat bahwa orang tersebut memiliki keberanian yang luar biasa untuk mengajakmu keluar. Jika kamu secara tulus mengapresiasi ajakannya, mengucapkan terima kasih padanya akan meringankan pukulan atas penolakanmu. 2 Pujilah dia. Bersikaplah baik dan berikan tanggapan positif sebelum kamu menolak. Secara spesifik sampaikan apa yang kamu sukai atau apresiasi tentang dirinya.[1] Berikut ini beberapa contoh pujian yang dapat kamu berikan “Aku senang sekali menghabiskan waktu denganmu, tetapi...” “Beberapa bulan ini kamu teman yang luar biasa, tapi…” “Kamu sangat perhatian dan baik sekali memikirkanku, tapi…” 3Perhatikan baik-baik bahasa tubuhmu. Kamu mungkin telah berbicara dengan jelas dan asertif, tetapi ternyata menyampaikan pesan tak sengaja atau membingungkan dengan bahasa tubuhmu. Jangan menjauh dari orang itu, tetapi juga jangan mencondongkan diri ke arahnya. Jangan bersedekap, lakukan kontak mata, dan tersenyumlah dengan lembut. Dalam situasi canggung seperti ini, biarkan bahasa tubuhmu tetap santai—tak usah mengeraskan rahang, mengerutkan alis, atau merapatkan bibir, sehingga tampak kasar dan galak. 4 Hindari gosip. Bagimu mungkin lucu rasanya ketika orang ini mengajakmu keluar atau kamu jadi tergoda membicarakan hal ini dengan sahabatmu. Jangan menyebarkan berita bahwa orang ini mengajakmu keluar. Hargai perasaannya dan ingat bahwa pertama-tama dia membutuhkan nyali besar untuk mengajakmu keluar.[2] Kalau orang ini menyampaikan ajakannya lewat pesan elektronik, jangan menyimpan pesan tersebut atau menunjukkannya kepada orang lain.[3] Kalau ajakan keluar tersebut disampaikan lewat media sosial, jangan membuat tangkapan layar screenshot pesan itu dan menunjukkannya kepada orang lain.[4] Iklan 1 Jujur. Sampaikan alasan sebenarnya penolakanmu. Kamu tak perlu terlalu terang-terangan atau kasar, tetapi kamu mesti jelas mengapa tidak tertarik. Hindari alasan yang tidak jelas atau kebohongan yang terlalu jelas.[5] Jika hal ini adalah ajakan berkencan yang kedua atau ketiga oleh orang yang kamu anggap tidak menarik, katakanlah, “Kencan pertama kita memang menyenangkan, tetapi maaf, aku tidak tertarik untuk berkencan lagi.” Hal itu lebih enak didengar daripada “Aku merasa kamu tidak menarik.”[6] Jika kamu diajak berkencan oleh seorang teman dan kamu ingin tetap berteman saja dengannya, kamu bisa berkata, “Aku menghargai pertemanan kita dan menikmati kebersamaan denganmu, tetapi sebaiknya kita tidak lebih dari itu dan tetap berteman biasa.” Jika kamu diajak berkencan oleh murid baru atau rekan kerja yang baru yang tidak tahu bahwa kamu sudah punya pacar, kamu bisa berkata, “Terima kasih atas ajakanmu dan senang rasanya bisa mengenalmu, tetapi ketahuilah aku sudah punya pacar.” 2 Jangan menjadi orang yang berusaha menyenangkan semua pihak. Wajar jika ingin menghindari perasaan tidak nyaman atau canggung, tetapi jangan berkata “iya” hanya untuk membuat orang itu merasa lebih baik. Kalau kamu menolaknya nanti-nanti, ia akan merasa bingung. Jangan membohongi seseorang.[7] Ketika berkata “tidak,” sebaiknya kamu Jelas. Kamu berhak berkata “tidak” tanpa memberikan penjelasan.[8] Jangan meminta maaf berlebihan. Kamu tidak perlu minta maaf atas apa yang kamu rasakan. Kamu berhak mengekspresikan perasaanmu dengan jujur.[9] Tegas. Ulang jawaban “tidak”-mu kalau pesanmu belum dipahami dengan baik atau jika ia berusaha mengubah pikiranmu.[10] 3 Tepat waktu. Jangan menunda-nunda memberi jawaban setelah orang itu mengajakmu keluar. Jangan menghindar atau betul-betul menghilang darinya karena hal ini tidak menghargainya dan tentunya kamu tak ingin hal ini menimpa dirimu. Beri ia jawaban sesegera mungkin.[11] Jika kamu memang membutuhkan waktu untuk memikirkan jawaban karena situasinya rumit, terus terang saja dan mintalah waktu. Misalnya, kalau kamu tertarik pada si dia yang mengajakmu keluar, tetapi dia biasanya berkencan dengan temanmu, kamu mungkin ingin menghindar untuk langsung menjawab “tidak”. Alih-alih, kamu bisa berkata, “Aku galau. Aku menyukaimu dan kurasa bakal menyenangkan berkencan denganmu, tetapi setahuku kamu biasanya berkencan dengan temanku. Aku harus berbicara dengan dia dulu sebelum memberimu jawaban.”[12] 4 Sopan. Tunjukkan kesopanan saat menolaknya dengan sedemikian rupa sehingga ia merasa didengarkan dan dihargai. Kamu akan tampak sebagai sosok yang baik jika menanggapinya dengan sikap dewasa. Pilih suasana yang tepat untuk menolaknya. Misalnya, kalau ia mengajakmu berkencan secara pribadi, tetapi ia mengucapkan tawarannya di depan orang lain, sebaiknya untuk menolaknya tunggu sampai kalian berdua saja. Kamu bisa berkata, “Terima kasih banyak! Bagaimana kalau kita minum kopi atau jalan-jalan untuk membahasnya?” Pilih sarana komunikasimu. Kalau dia mengajakmu lewat SMS, surel, atau media sosial, kamu bisa menjawabnya baik-baik atau meneleponnya.[13] Iklan 1 Tunjukkan empati. Miliki belas kasih dan ingat perasaan orang lain. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan terimalah tanggapannya. Sampaikan kepadanya bahwa kamu bisa memahami kerapuhannya dan menghargai perasaannya.[14] Kamu bisa berkata, “Aku mengerti kamu pasti sakit hati atau bingung saat ini. Aku menghargai ajakanmu untuk ke luar. Pasti butuh keberanian dan aku tak bisa membayangkan betapa sulitnya hal itu." Kamu bisa bertanya, “Apakah ada yang kamu butuhkan agar kamu merasa lebih nyaman? Aku tahu mungkin rasanya aneh karena kita masih satu sekolahan.” 2 Sarankan alternatif. Kalau kamu percaya atau menyukai orang yang mengajakmu keluar, tetapi kamu tak ingin berpacaran dengannya, kamu bisa menawarkan bantuan dengan cara lain. Sarankan pilihan lain tentang relasi yang bisa kalian bangun. Sarankan teman yang cocok dengannya untuk berkencan.[15] Minta izin temanmu dulu. Tanyakan apakah kalian berdua bisa berteman biasa, kalau kalian sebelumnya belum berteman. Minta waktu lagi kalau kamu tidak yakin dengan keputusanmu atau tidak mau berkencan saat ini, tetapi tertarik untuk berkencan dengannya lain waktu. Sarankan untuk menghabiskan waktu dengannya berdua kalau kamu belum mengenalnya lebih baik, tetapi ingin mengenalnya dengan lebih baik sebelum resmi berpacaran dengannya. 3 Jaga diri. Hati-hati dengan orang yang berkeras untuk mengajakmu keluar atau tidak mau menerima penolakanmu. Hati-hati kalau mendapat reaksi marah atau dikata-katai dengan kasar. Kalau orang ini mengganggu, kasar, atau tidak sopan ketika kamu menolaknya, pastikan keamananmu dengan[16] Memberi tahu di mana kamu berada, kalau kamu hanya berdua dengan orang tersebut. Segera meninggalkan situasi ini dan pergi ke tempat yang ada orang lain. Mengeblok dia di aplikasi media sosial apa pun atau di situs perjodohan tempat kamu berbicara dengannya. Jangan menanggapi telepon, surel, atau pesan pendeknya. Besok-besok hindari berduaan dengannya. 4Atasi perasaan bersalah. Walaupun kamu sudah bersikap sopan waktu menyampaikan penolakan, orang tersebut mungkin tidak bisa menerimanya dan menunjukkan reaksi negatif yang kuat. Hal ini mungkin membuatmu merasa bersalah—mungkin harusnya kamu berkata iya, demi kesopanan? —atau orang itu mungkin berusaha terang-terangan mengatakan sesuatu supaya kamu merasa bersalah, tetapi kamu tidak perlu merasa tidak enak atau merasa bersalah karena sudah menyampaikan perasaan dan pikiranmu dengan jujur dan apa adanya. Kamu tidak perlu memaksa diri untuk memiliki perasaan tertentu, dan kalau kamu tidak punya perasaan romantis terhadap dia, kamu tidak akan bisa berkata atau menipu diri agar punya perasaan khusus. Reaksi si dia adalah urusan dia sendiri, dan jika dia bereaksi buruk, itu bukan tanggung jawabmu. Iklan Kalau setelah melakukan langkah-langkah ini orang tersebut mulai bersikap kasar atau agresif terhadapmu, sebaiknya jauhi dia. Kalau kamu tidak tertarik dengan dia, sebaiknya tetap sopan, tetapi pada saat yang sama jaga jarak. Kalau kamu terlalu ramah, mereka mungkin menganggapnya itu tanda bahwa kamu berubah pikiran. Ada kemungkinan orang ini tetap sakit hati kendati kamu melakukan penolakan dengan baik-baik. Penolakan bukan hal yang mudah dihadapi. Beberapa orang sulit menerima penolakan. Bahkan jika hal itu berupa jawaban tidak yang sopan. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

cara menolak saudara meminjam motor